Jika selama ini bangunan kerap menggunakan batu bata dari tanah liat yang dibakar, baru-baru ini seorang arsitek bernama David Benjamin menguji coba penerapan batu bata terbuat dari jamur untuk sebuah bangunan.
Seperti dilansir dari inhabitat.com, dikabarkan latar belakang David membuat bangunan berbahan batu bata jamur adalah untuk mengetahui seberapa kuat dan besar pengaruh sistem Biotektur terhadap lingkungan sekitar.
Jenis jamur yang digunakan sebagai material utama batu bata adalah akar miselium. Menurut David akar-akar jamur miselium memiliki kelebihan antara lain, kuat, tahan lama, dan tahan air.
Tidak hanya itu, menurut David batu bata yang terbuat dari unsur tanaman atau hasil pertanian khususnya miselium, batang jagung, rami dinilai mampu tumbuh menjadi benda padat, dengan rentan waktu sekitar lima hari tanpa energi tambahan.
|
Batu bata yang terbuat dari jenis jamur miselium (inhabitat.com) |
Uniknya lagi, tanaman-tanaman tersebut dapat dikomposkan pada akhir pemasangan. Sehingga, mudah diperbaharui kembali.
Saat ditanya apakah ada kesulitan dalam pemasangan, David menjawab tidak begitu sulit, hanya saja diperlukan keseriusan saat mengubah variabel seperti rasio bahan dan waktu tumbuh bangunan.
“Target kami membangun gedung ini sekitar tiga bulan, sehingga kami harus berpikir bagaimana agar batu bata tetap mudah untuk menyesuaikan bahan untuk struktur permanen. Untuk itu kami mensiasatinya menggunakan sensor digital dan actuator,” ujar David.
Menurut David, batu bata yang terbuat dari jamur dapat memberikan suasana sejuk, sehingga dapat mengurangi siklus karbon yang dihasilkan oleh CO2.
|
Bagian interior bangunan (inhabitat.com) |
Jadi, dapat dibayangkan, bagi siapapun yang ada di dalam bangunan tersebut, akan merasa dingin dan dapat mendukung pola hidup sehat.
David juga menambahkan, sistem biologis memiliki sifat yang menakjubkan seperti adaptasi, proses alami yang baik, serta regenerasi. Jadi, diharapkan semua bangunan modern, bisa secara radikal dapat mengubah cara hidup manusia.
Bangunan yang diuji cobakan ini merupakan sebuah museum yang diberi nama Hy-Fi Tower yang berlokasi di New York, Amerika Serikat.
|
Tampilan fasad bangunan, terlihat seperti berongga. (inhabitat.com) |
Bangunan ini tidak memiliki ruang yang banyak. Melainkan hanya dibangun tinggi menjualang. Batu bata disusun penuh di sekeliling bangunan.
Berbeda dengan banguna-bangunan pada umumnya, dimana batu bata dipasang sangat rekat dan dilakukan furnish menggunakan cat, tetapi Hy-Fi Tower didesain dengan sedikit berongga atau seluruh batu bata tidak disusu rekat.
Info lengkapnya silahkan baca DISINI